Kekerasan seksual terhadap perempuan di masa ini sudah sangat mengkhawatirkan. Saya sebagai perempuan jadi takut untuk keluar rumah sendirian. Apalagi kalau naik angkot. Sungguh kehidupan disekeliling kita itu seakan sudah tak aman lagi bagi perempuan. Sebagai perempuan saya mengidamkan kondisi yang nyaman bagi perempuan tanpa harus merasa was-was atau khawatir berlebih jika keluar rumah apalagi ke tempat keramaian. Tak jauh berbeda dengan kekerasan seksual terhadap perempuan dewasa, akhir-akhir ini banyak sekali ditemukan kasus kekerasan seksual pada anak. Kasus ini seolah sudah menjadi bumbu sehari-hari di media masa. Bahkan angkanya pun semakin meningkat dari tahun-ke tahun. Kekerasan pada anak banyak disebabkan oleh ulah bejat saudara bahkan orang tua sendiri. Jaman memang benar-benar sudah edan. Mereka yang seharusnya melindungi dan menyayangi justru malah memberi kehidupan buruk bagi anak-anak maupun saudara mereka. Miris memang tapi mau bagaimana lagi. Saya sendiri tak habis pikir bagaimana hal itu bisa terjadi. Mungkin karena lemahnya iman dan kondisi mental serta kondisi ekonomi telah mendorong mereka untuk berbuat demikian. Benar-benar tak manusiawi.
Sebagai orang tua kita jadi was-was terhadap pria dewasa maupun lelaki yang usianya lebih dewasa disekeliling anak kita. Meski anak kita lelaki, bukan berarti kita tak waspada. Karena, banyak ditemukan kasus kejahatan terhadap anak lelaki. Kita tidak tahu apa yang dilakukan orang dewasa tersebut di sekitar anak kita. Apakah ia sedang menonton TV membaca, ataupun menonton Video porno yang menggugah nafsunya dan melampiaskan pada anak kita. Untuk itu kita patut waspada. Kuncinya adalah waspada dan hati-hati. Karena bisa jadi orang yang kita percaya, baik ayah, maupun saudara kita menjadi mala petaka bagi anak kita.
APA YANG HARUS DILAKUKAN:
- Kita harus meningkatkan kewaspadaan kita
- Tidak mudah percaya dan selalu mengecek kondisi anak kita ketika dalam pengasuhan orang lain.
- Kita harus meningkatkan komunikasi terhadap anak maupun balita kita.
- Mempersiapkan anak sejak dini agar mereka memiliki kesadaran dan ketajaman perasaaan terhadap apa yang akan terjadi pada diri mereka.
- Meningkatkan kepercayaan diri anak dan perasaan bahwa dirinya dan tubuhnya adalah sesuatu yang sangat berharga.
- Anak dibolehkan atau diijinkan untuk tidak patuh pada apa yang dikatakan atau diperintahkan oleh orang dewasa berdasarkan perasaannya.
- Anak harus dibuat bisa merasa aman dalam membicarakan pengalaman buruk atau perlakuan yang membingungkan yang dialaminya kepada orang dewasa yang dipercaya. Dia dijamin akan didengar, dipercayaai dan akan dibantu. Jelaskan hal ini pada anak atau balita kita.
- Ajarkan anak mengenai pentingnya dan betapa berharganya dirinya. Seperti: semua orang tidak berhak menyentuhnya terutama bagian bahu sampai di atas lutut. Bagian ini hanya boleh disentuh oleh orang yang dipercaya.
- Ajarkan anak mengenali sentuhan yang pantas dan berbagai perasaan yang dirasakan. Semisal:
mengelus-elus dari kepala, memeluk-meluk, lalu berlanjut ke bagian tubuh yang telah kita
ajarkan.
- Ajarkan pada anak untuk mempercayai perasaannya
- Ajarkan pada anak untuk beranni berkata "tidak, enggak mau atau jangan begitu".
- Yakinkan pada anak bahwa orang tua dan keluarga selalu melindunginya
- Berdo'a memohon perlindungan.
Berhati-hati itu perlu demi masa depan anak kita kelak. Waspada bukan berarti kita harus antipati karena bisa-bisa kita jadi was-was secara berlebihan. Kita tidak mau kan jika kita berprasangka yang berlebih pada orang terdekat kita. Yang penting anak atau balita kita sebaiknya selalu dalam pengawasan kita.
Semoga bermanfaat...
(Sumber: Ummi, 2002)
2 komentar:
vimax terima kasih sudah berbagi, artikel yang menarik, di tunggu artikel selanjutnya
tentang vimax memang terlalu kalau kekerasan seksual menimpa anak anak di bawah umur
Post a Comment