Terjebak diantara 2 pilihan memang membuat problematika tersendiri. Apalagi jika dua pilihan itu sama-sama penting dan susah untuk diabaikan salah satunya. Apalagi itu menyangkut urusan perasaan. Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang kita dihadapkan pada kenyataan yang memaksa kita untuk menentukan sikap. Jika tak bijak dalam menentukan sikap, bisa-bisa semuanya menjadi berantakan. Anda pernah mengalaminya?
Dalam kehidupan rumah tangga misalnya, para suami seringkali dihadapkan pada pilihan antara memenuhi kepentingan istri atau ibu kita. Tak jarang para suami lebih mengutamakan istri daripada ibu mereka. Dilema memang. Disatu sisi, ibu sudah berjasa besar melahirkan dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Di sisi lain, istri adalah orang yang sangat dicintai dan diwajibkan untuk menafkahinya lahir maupun batin. Lihatlah salah satu firman Allah SWT berikut:"Kemudian jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (Q. S An-nisa : 59)
Mungkin pedoman berikut ini bisa membantu:
- Mendahulukan orang tua; Bagi anak laki-laki wajib mendahulukan orang tua bila perkara ibu maupun istri sama-sama benar di timbang dengan syariat. Adapun dalam perkara nafkah atau pemenuhan kebutuhan hidup sebaliknya. Kepentingan istri dan anak-anak didahulukan baru kemudian orang tua.
- Memahamkan keduanya; Agar tak terjadi salah paham maka kewajiban suami memahamkan tentang aturan agama, termasuk bakti dan durhaka. Jangan sampai kesalahpahaman karena kurangnya pemahaman akan aturan agama menjadikan istri maupun ibu kita saling berburuk sangka dan saling membenci.
- Jika Istri maupun ibu menyuruh untuk berbuat di luar aturan agama (maksiat) janganlah menurutinya. Bahkan kita wajib mengingkarinya. Akan lebih baik jika kita menjelaskan kebenarannya.
- Jika ada kerenggangan antara mertua lebih baik kita selalu menjalin hubungan silaturahmi dengan keluarga mertua. Keakraban yang terjalin akan melunturkan kecurigaan dan akan mempererat ikatan batin antara anggota keluarga. (Sumber: Majalah Nikah, 2003)
Semoga bermanfaat...
0 komentar:
Post a Comment