Sunday, March 31, 2013

AGAR ANAK SMART ATAU CERDAS

Memiliki anak yang cakap dan pintar adalah dambaan setiap orang tua. Kita tentu senang jika si kecil kita pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan. Menjadi pribadi yang mandiri tanpa terus menempel terus pada ibunya. Coba bayangkan jika anak kita menjadi penakut dan rewel jika dihadapkan pada lingkungan yang baru. Kita sering melihat anak yang cakap di televisi. Pintar main piano, pintar berpidato, dll. Tapi melihat anak kita takut untuk mengekspresikan diri kita menjadi kesal. Kita menjadi bertanya-nyata bahkan berandai-andai. Kenapa anakku tidak bisa seperti anak itu? Atau seandainya itu anakku?

Anak memang lahir dengan temperamen tertentu. Kewajiban orang tuanya lah yang menuntun dan membantu mengembangkan potensi mereka. Dalam postingan kali ini saya akan menampilkan beberapa hal untuk mendidik anak yang cakap.

MEMBANGUN SUKSES KECIL
Ketika anak belajar berjalan, tentu langkahnya tidak lantas lancar. Pasti dimulai dengan langkah yang goyah. Jika jatuh itu wajar. Beri semangat dengan sorakan agar si kecil bersemangat untuk mencobanya lagi. Jangan mengkritik jika anak kita jatuh.

Ketika anak kita sudah mulai beranjak dewasa. Jangan cepat memberikan pujian. Misalnya dalam hal sekolahnya. Kita mungkin ingin anak kita mendapatkan nilai tertinggi, tapi yang lebih penting adalah bagaimana ia bisa mencapai nilai tertingginya dan memahami apa yang dipelajari itulah yang penting. Anda bisa mengarahkannya untuk membuat catatan di kelas, mengerjakan PR, dll. Anak itu perlu merasa tahu tugasnya dengan benar. Berikan pujian sewajarnya atas usahanya.

Untuk membangun rasa percaya diri anak itu perlu tahapan, tidak bisa kita memaksakan diri agar anak cepat bisa. Bangun rasa percaya diri anak dengan mendorongnya untuk ikut kegiatan relawan misalnya berkunjung ke panti jompo, panti asuhan. Dalam hal bersosialisasi, dimulai dari hal kecil misalkan mendorong anak untuk membantu tetangganya yang membutuhkan bantuan meski hanya membantu menunggui anak tetangganya. Mendorong anak jika terpilih menjadi ketua regu di sekolah. Dengan banyaknya pujian prestasinya dan rasa percaya dirinya terus meningkat, ketika dewasa nanti anak kita menjadi percaya diri berdiri di lingkungan yang baru. Jika rasa percaya dirinya terbangun sedari kecil maka prestasi akademiknya juga akan bagus. 

MEMBIARKAN ANAK MEMILIH
Saat anda memberikan pilihan, anda secara tak langsung mendorong anak untuk memiliki rasa "saya bisa", "saya mampu", "saya cakap". Saat anak bisa membuat keputusan, saat menghadapi tantangan anak akan dapat memikirkan solusinya.
Jangan memaksa anak untuk mengikuti latihan atau kursus tertentu. Anda tidak senang dipaksa kan...Anda cukup mendorongnya saja. Dengarkan pendapat anak anda, pendapatnya dan pemikiran-pemikirannya.  Bagian terpenting dalam mengajari anak membuat keputusan adalah membiarkan anak hidup dengan pilihannya. Misalnya jika anak anda ada ulangan dan anak anda tidak belajar nantinya akan mendapat nilai jelek. Jangan sekali-kali menelphon gurunya jika anak sakit supaya tidak datang ke sekolah karena tidak ingin anak mendapat nilai jelek. Biarkan anak mendapatkan konsekuensinya agar anak belajar bagaimana mengatur hidup mereka sendiri. Mereka belajar, jika bertindak secara tidak bertanggung jawab mereka akan mendapat hal buruk. Dan sebaliknya.

MENDIDIK SI PEMECAH MASALAH
Saat anak anda sedang mengalami masalah dalam pelajaran atau tidak sepakat dengan gurunya adalah hal yang wajar. Belajar mengatasi masalah sendiri adalah suatu hal yang penting untuk membangun kesuksesan anak. Jika ada kesalahan itu adalah proses pembelajaran. Sikap orang tua yang terlalu melindungi akan membuat anak akan berfikir bahwa dirinya tidak secakap orang lain. Lihatlah permasalahan dari sudut pandang anak anda dan bantu dia untuk memikirkan alternatifnya. Ajari ia bagaimana pro dan kontra tentang berbagai rencana. Biarkan anak mengatur rencana kerjanya sendiri.

MENINGGALKAN HADIAH
Jika anak anda menang lomba tertentu hanya untuk sekedar mendapatkan medali atau penghargaan akan membuat anak anda terfokus pada hadiah bukan pada kepuasan pribadinya. Anak secara alamiah ingin belajar dan ingin tahu banyak hal. Tapi jika kita memberi hadiah untuk perilaku tertentu maka mereka akan kehilangan motivasi internalnya. Mereka akan tergerak untuk melakukan itu hanya karena ingin mendapat hadiah. Daripada memberi hadiah berikanlah pujian. Bantu anak untuk merasa bangga dengan prestasi yang dicapainya.

BANGKITKAN HARAPAN BESAR
Bantu anak untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapainya. Semakin spesifik tujuan maka semakin dapat dicapai. Menetapkan tujuan membatu anak untuk memanfaatkan peluang. Kalau tidak impian anak hanya akan mendarat sementara tapi kemudian lenyap dan kita tak akan memikirkannya lagi ditahun depan. Membuat impian jadi kenyataan dapat membangkitkan aliran energi yang luar biasa kepada anak. Bantu anak untuk membuat impian dan menuliskannya atau menggambarkan tujuan-tujuan mereka. Barang yang ingin mereka beli, rasa yang ingin mereka rasakan dan ketrampilan yang ingin dikembangkan.

Yang perlu di ingat:
Jangan membandingkan anak anda dengan anak lainnya.  Jangan mencoba menyogok anak agar mereka bisa mendapat nilai bagus disekolah misalnya orang tua akan memberikan hadiah yang mereka inginkan jika mereka mendapat nilai A. Sebagai orang tua jangan mengancam anak. Misal anak tak boleh melakukan kegiatan yang mereka inginkan jika anak tak menuruti anda seperti main piano, dll. Jangan bersikap manipulatif didepannya seperti berkata "lakukan demi mama". Jangan membuat malu anak di depan teman-temannya misalnya memarahinya di depan teman-temannya atau berkata "Kamu tidak berusaha, ya, dll". (sumber: Aura)

Keep spirit dan tetap tersenyum untuk hari ini esok dan seterusnya...








0 komentar:

Post a Comment

Anda suka dengan artikel di blog ini, klik subscibe di bawah ini.

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner