Friday, February 8, 2013

SI MANIS, JANGAN DEKATI AKU..

Siapa sih yang ngga suka si manis yang satu ini. Semua orang suka terlebih anak-anak. Si manis yang biasa kita sebut permen ini memang menjadi jajanan favorit anak-anak. Warna dan bentuknya yang beragam semakin menarik minat anak-anak untuk memakannya. Bahkan banyak produsen yang sekarang berlomba-lomba membuat aneka bentuk permen dengan warna yang menarik dan bermacam-macam agar semakin menarik minat anak-anak untuk membelinya. Tapi sayangnya, kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya dari permen dimanfaatkan pedagang nakal untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. 

Terlalu banyak makan permen akan menyebabkan kegemukan, kerusakan gigi, tekanan darah tinggi dan sembelit. Sebenarnya apa sih kandungan dalam permen itu? Simak yuk..
Permen terbuat dari gula asli, tapi banyak produsen juga sering mencampur dengan pemanis buatan. Selain gula,  permen juga mengandung getah-getahan (gums) yang berasal dari getah tumbuhan. Gums ini bersifat pengikat, bahan pengisi, atau bahan pelapis. Gums yang banyak digunakan adalah Pectin, gum arab dan agar-agar. Untuk mencegah agar gula tidak mengkristal atau hancur, digunakan gelatin yaitu suatu protein yang bersifat elastis yang dapat menahan udara atau air. Selain itu, biasanya permen juga diberi penyedap rasa seperti vanili. Serta bahan-bahan lain untuk memberi khas pada permen. Apapun yang terkandung dalam permen hampir seluruhnya mudah dicerna dengan sempurna dan siap digunakan sebagai bahan bakar penghasil kalori dan energi.

Gula yang terkandung dalam permen akan menimbulkan kenikmatan dan kesegaran yang bisa membuat kita kecanduan. Ini yang tidak disadari oleh kita semua. Saat kita lelah, kita ingin makan yang manis-manis. Setelah itu kita seolah mendapat energi yang lebih dengan cepat. Pengalaman itu akan menjebak kita untuk memberikan permen pada anak-anak. Mulanya hanya sekedar hadiah karena prestasi, Atau karena anak rewel. Akibatnya anak akan menghubungkan permen dengan perasaan senang dan nyaman. Berarti permen tidak hanya menimbulkan masalah fisik tapi juga psikis. Membiarkan anak makan permen tidak hanya akan merusak gigi, anak juga jadi kurang nafsu makan dan dapat mengganggu keseimbangan jiwa.
Si manis memang berbahaya ya, so...jangan dekati dia...

(Sumber:Majalah Nikah, 2004)



0 komentar:

Post a Comment

Anda suka dengan artikel di blog ini, klik subscibe di bawah ini.

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner