Kegiatan menggambar bagi anak memang menyenangkan. Menggambar merupakan sarana berkreasi anak dalam menciptakan suatu bentuk dalam imajinasi mereka. Biasanya yang digambar anak adalah pemandangan sekitar. Seperti gunung, sawah, pohon, bunga, rumah sesuai imajinasi mereka. Hasilnya cukup membuat kita sebagai orang tua terhibur dan serikali tersenyum melihatnya. Apakah gambar si anak itu bisa menunjukkan kepribadiannya?
Karena gambar merupakan imajinasi si anak bisa jadi itu hasil dari bentukan lingkungan sekitarnya. Bukankah usia anak gampang menyerap apa yang terjadi di sekelilingnya. Makanya sebagai orang tua dan juga pendidik harus hati-hati membimbing si anak agar terjaga dari lingkungan yang buruk.
Perhatikan bagaimana mereka menggambar seperti bidang yang digunakan, apa yang ia gunakan untuk menggambar.
Di usia balita anak menggunakan warna untuk mengungkapkan emosi. Jika anak sebelumnya menyukai warna-warna cerah tapi mendadak menolak warna dan lebih suka menggunakan pensil warna hitam, abu-abu atau putih, kemungkinan anak tidak berminat atau lesu. Jika anak membuat bingkai garis hitam pada gambar yang di buatnya, kemungkinan anak mencoba melenyapkan apa yang digambarnya. Jika anak mencoret-coret gambar ketika orang tua atau orang disekitarnya ketika sedang bicara dengan anak, kemungkinan menunjukkan percakapan itu menyakitkan untuk si anak. Kertas sering sobek atau pensil patah karena dipegang terlalu keras. Memahami pola gambar si anak membutuhkan waktu, bila terus-terusan menolak warna dan hanya memilih warna hitam atau putih, kemungkinan ada masalah yang harus diselidiki.
Jika anak menggambar manusia tanpa ada salah satu bagian tubuhnya seperti kaki, gambar ini bisa menunjukkan tidak aman. Gambar wajah biasanya sangat bermakna. Jika anak menggambar telinga yang luar biasa besar, tidak memakai anting, dapat menunjukkan kekerasan verbal. Kadang anak membuat garis-garis menuju ke telinga. Ini menunjukkan nada keras yang sering di terima anak.
Gambar mulut dengan garis panjang kemungkinan manandakan anak yang gelisah dan tidak nyaman. Jika anak sama sekali tidak menggambar mulut kemungkinan menandakan ketidakmampuan untuk berkomunikasi. Jika anak menggambar mata kosong, kemungkinan menunjukkan anak sulit berhubungan dengan realita disekitarnya. Gambar gigi yang tajam-tajam dan tidak rata menunjukkan kecenderungan ke arah perilaku agresif. Sebisa mungkin orang tua atau pendidik menghindari menterjemahkan gambar si anak. Misalkan, "Ini gambar pohon ya?" lebih baik bimbing si anak untuk menterjemahkan atau menceritakan gambar yang anak buat. Anak akan bangga dan merasa berhasil menciptakan sesuatu.
(Sumber: Aura)
Membimbing anak menciptakan imajinasi positif bagi dirinya memang susah-susah gampang. Kalau melenceng sedikit saja bisa fatal akibatnya. Makanya harus hati-hati dalam membimbing dan mengarahkan anak. Ciptakan suasana mencipkan suasana senyaman mungkin untuk mereka agar perkembangan mereka tidak terganggu.
Oke, sekian dulu...semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment